Perjalanan 11 tahun ini jadi pembuktian akan keberlangsungan industri kreatif di Palembang, menuntut untuk bisa begitu masif, asalkan memiliki skema bisnis yang tepat, hasil dari naik turunnya berbisnis yang ada untuk bisa ditempuh bagi para pelaku di industri itu sendiri. Wedding photography memang sudah lama jadi lahan basah untuk bisa menghasilkan profit yang ada, namun keberlanjutan dari bisnis ini juga ditopang dari sebagaimana inovasi itu ditujukan. Atas dasar itu pula, kita bisa melihat bagaimana Clay Photo & Cinema coba menjawab tantangan-tantangan zaman.

Segudang pengalaman yang ingin mereka ceritakan bagi siapa saja yang berkunjung ke perhelatan ‘Langkah Kedua’ ini merupakan suatu cara untuk bisa menyambung kisah yang lalu-lalu, dikemas dalam bentuk pameran fotografi dan disampaikan dengan begitu detail ragamnya. Kita bisa melihat sendiri, bagaimana setiap momen yang sejak awal mereka dokumentasikan, baik itu tentang proses kreatif, sampai hal-hal yang bersifat internal dihadirkan pada pameran ini dan jadi arti, melalui banyak kisah dalam berbisnis juga didorong oleh keluh dan kesah dan romantisme yang tak akan pernah bisa tergantikan. Kita biasa mengenal ini dan menyebutnya sebagai ‘proses’.

Langkah Kedua ditasfirkan sebagai cara Clay, pasca melewati satu dekade dan mengawali hal-hal baru diusianya yang ke 11 tahun, menjadikan momen ini sebagai langkah selanjutnya mengarungi bisnis wedding photography yang mana semakin bertambahnya waktu, tantangan yang harus dihadapi pun memiliki dinamikanya sendiri. Membangun bisnis ini hingga pada ukuran ‘next level’ kerap terdengar disekitaran. Clay Photo & Cinema dinilai telah sampai pada titik tertingginya, untuk bisa menceritakan ulang, berbagi pengalaman dan jadi bekal, membangun bisnis fotografi wedding ini bisa maju bersama, sesama pelaku yang ada.

Pameran ini ingin menceritakan banyak hal tentang proses yang jadi acuan utama Clay Photo & Cinema menjalankan arena bermainnya. Proses ini pula yang mereka kedepankan melalui rupa karya yang dipamerkan ‘Langkah Kedua’. Semisal, kita bisa melihat ada banyak limbah ‘cup’ kopi yang sengaja dikumpul, untuk hanya sekedar menceritakan sebanyak itu pula waktu yang telah dihabiskan untuk menciptakan kreasi. Memberikan korelasi antara kopi dan fantasi yang memang sangat dibutuhkan bagi para pelaku di industri kreatif sendiri.

Selain itu, kita juga bisa melihat instalasi lain yang punya beragam cerita dengan latar belakangnya masing-masing. Ada karya foto yang memajangkan perjalanan tim dari Clay yang mengunjungi kota-kota lain, bahkan sampai ke beberapa negara lain. Tujuan dari perjalanan ke luar Palembang ini sebagai metode untuk bisa melihat dunia luar. Berbagai destinasi perjalanan dibingkai menjadi proses untuk bisa melihat dunia yang lebih meluas. Menamakannyanya sebagai ‘CLAYON’, dan jadi media pembelajaran yang terus tumbuh berkembang bersama dengan proses dan cerita yang telah diukir hingga kini.

Keseluruhan, banyak rupa dari instalasi yang dihadirkan ‘Langkah Kedua’ ini punya tujuan akan masa depan yang tengah diincar jauh-jauh hari. Masa yang akan datang ini dengan sengaja diinvestasikan sebagai harapan dan doa atas perjalanan Clay Photo & Cinema bisa terus berdedikasi dalam mengukir cerita disetiap momen yang tersimpan, menjaga silahturahmi dan terus memberikan kabar baik bagi kita yang berada dalam lingkup industri kreatif hari ini lebih guyub dan bersinergi, membangun banyak kemungkinan pada bisnis yang lebih berkelanjutan.

‘Langkah Kedua’ adalah jalan dari sebuah karya yang dikumpulkan dalam satu ide memamerkan kisah-kisah yang terlampir diantaranya. Berbagai curahan pemikiran atas kreativitas yang tersalurkan dalam mewujudkan sebuah karya yang diimpikan adalah satu harapan besar, berproses untuk tumbuh bersama jadi acuan yang selalu dipegang secara penuh. Dan satu dekade pertama telah dilalui, melanjutkan perjalanan jadi ukuran pasti. Ini adalah tentang komitmen yang selalu ada digenggaman, bersama Clay Photo & Cinema.