Foto: Microstock

Ngerilis Album Fisik di Era Streaming Digital, Layak Gak Sih?

Banyak orang punya anggapan kalo album fisik sebagai barang koleksi yang punya nilai sentimental walaupun sekarang udah eranya streaming. Rilisan fisik bakal jadi kenangan tertentu dan pastinya ngasih kepuasan artistik dari bentuk fisik, antara bisa dipegang dan juga dilihat.

Apalagi, album fisik lebih dinilai lebih unggul menyoal kualitas audionya karena proses duplikasi rekaman yang gak dikompresi atau lebih sedikit dikompresi dibanding sama format digital.

Walaupun gitu, ada juga segudang persoalan lain yang jadi argumentasinya sendiri kalo kita bahas rilisian fisik ini, apalagi dari kacamata musisinya sendiri.

Semenjak munculnya layanan digital streaming kayak Spotify, Apple Music, dan sejenisnya, dengan mudahnya kita bisa mengakses lagu-lagu terbaru sampai rilisan-rilisan legendaris, gak perlu ke toko musik buat beli albumnya.

Walau demikian, masih banyak juga band yang ngeluarin album dalam bentuk fisik. Untuk lokal Palembang aja, ada beberapa musisi yang ngerilis album fisik di 5 tahun terakhir:

2023:

  • Sawibeatz – Future Memoire (Vinyl: Dezibelle Records), Januari
  • Unspec – Century of Torture (Cassette: Spektakel Records), Maret
  • The G.R.O.S.S. – Asam Lamblues (CD: The G.R.O.S.S Records), Maret
  • Titik Jenuh – Budi (Cassette: Spektakel Records), Juni
  • Atome Age – Demo 2023 (Cassette: Heat Reaction Records), Juni
  • Worst Enemy – Promo Demo 2023 (Cassette: Self Release), Agustus
  • HOAX – The Last Episode (Cassette: Spektakel Records & Heat Reaction Records), September
  • Antanan – Human Error (Cassette: Spektakel Records & Heat Reaction Records), September

2022:

  • Svvara – Chromatic Side (Club Moluska Records), Maret
  • Latch – Saccharine Sun (Club Moluska Records), Juli
  • Critical Issues – S/T (CD: Disaster Records, Cassette: Pissed Off Records), Agustus & November
  • Alice Creek – October (Ear to Ear Tapes), Oktober
  • Palembang Invasion – 97.5 Play FM Compilation Album (CD: 97.5 Play FM), Oktober
  • Flux – Demo (Cassette: Self Release), Desember

2021:

  • Blonde House – Greetings and Farewell (Cassette: Club Moluska Records), November

2020:

  • Over8think – Arah Langkah (CD: Youth Generator Records, Maret
  • Antanan – Self-Titled (Cassette: Future Trauma Records, September
  • Breath – Morning Star (Cassette: Club Moluska Records), September

2019:

  • Breath – Unfolding Gravity (Cassette: Rimauman Music), Maret
  • Egoism – S/T (Cassette: Necros Records), April
  • Kandala – Majal (CD: Disaster Records), April
  • The Yearvs – God is Reality (CD: Self Release), Desember

2018:

  • Hold It Down – Tight Your Snapback (CD & Cassette: Yang Muda Records), Maret
  • Hutan Tropis – 3500 Hz (CD: Demajors Records), Agustus
  • Lullabies For A Broken World (Cassette: Rimauman Music & Necros Records), September
  • Roadblock – Nekropolis (CD: Youth Generator Records), September
  • Sumar – On Fire (Youth Generator Records), Desember
Tapi kira-kira, masik layak gak sih buat ngeluarin rilisan fisik ditengah gempuran digital?

Kalo ngomongin value, rilisan fisik ini sebenarnya jauh lebih bernilai dan lebih eksklusif dibanding rilisan digital. Ini lah yang jadi alasan para musisi buat ngerilis album fisik.

Data dari Inggris, penjualan rilisan fisik pada tahun 2022 meningkat pesat. Untuk piringan hitam, penjualannya ada di angka 42,9 persen. Lalu penjualan CD berada di angka 59 persen.

Didukung juga oleh data IFPI (International Federation of the Phonographic Industry), Di tahun 2022 pendapatan dari rilisan fisik mencapai 16,1 persen. Ini menunjukkan bahwa rilisan fisik masih memiliki peminat.

Rilisan fisik tetap punya nilai tersendiri buat para musisi, terlepas dari era yang udah berubah. Karena nilainya bukan sekadar keuntungan saja, tapi juga pertanda sebagai bentuk nyata karya mereka.

Untuk para true fans, nilai rilisan fisik ini bukan hanya soal kebanggaan, tapi juga soal kedekatannya kepada sang idola dan koleksi yang gak lekang oleh zaman.

Rilisan fisik gak akan hilang seiring sama perkembangan musik digital dan akan jadi identitas bagi musisi dalam bermusik. Ini tercermin dari gimana cara mereka memperlakukan karya-karyanya, terutama pada rilisan musik fisik.

Musisi / band enggak akan nolak ranah digital, ini soal gimana cara mengkombinasikan rilisan fisik musik dan digital yang jadi strategi tersendiri sebagai metode promosi

Artikel Oleh:  Yudistira Wiranata

Related Post

Contact us

    SOUTH SUMATERA LIFESTYLE AND CREATIVE MAGAZINE

    Contact Us!