Foto: The G.R.O.S.S
Band yang punya arti The Group of Social Smoker ini punya perjalanan panjang sampai akhirnya pada bulan Mei ini secara resmi merilis album penuhnya dengan tajuk ‘Asam Lamblues’. Sebelumnya, The G.R.O.S.S telah melempar tiga single dengan tajuk ‘Demo’krasi sebagai pengenalan mereka baik dalam format fisik dan juga sudah tersebar pada kanal-kanal digital platform seperti Spotify, Apple Music, iTunes, Soundcloud dan juga di Youtube milik The G.R.O.S.S, sebagai Band yang sudah berjalan selama kurang lebih 6 tahun sampai hari ini.
Dari ketiga single sebelumnya ini, ada judul-judul lagu yang sudah tidak asing bagi penikmat musik Rock dengan sentuhan Blues ala The G.R.O.S.S yang melahirkan mahakarya seperti Tikus Berdasi, Bakar TV, dan (Jadi) Koboi. Dari tiga lagu ini juga dihadirkan dalam album Asam Lamblues, bersamaan dengan tujuh lagu lainnya. Keseluruhan, album ini berisikan 10 lagu yang dirilis dalam format Compact Disk dan juga sudah bisa kita dengarkan melalui Bandcamp milik mereka.
Perjalanan yang tidak sebentar ini, berangkat dari kesamaan tiap personil dalam menyatukan gagasan akan musik yang mereka ciptakan. Menghasilkan energi yang sinergis, dituangkan ke dalam sepuluh komposisi dalam album ini. Asam Lamblues merepresentasikan potret problematika kehidupan yang mereka lihat, apa yang mereka dengar dan juga di rasakan. Terdiri dari Alfcobain pada Vokal dan Harmonika, Luckies pada electric guitar, Tamski pada acoustic guitar, dan posisi drum serta backing vocal oleh Alvi. Pada beberapa nomor lagu milik The G.R.O.S.S ini juga di isi oleh Arie dan juga Mr. Baleng.
Dari segi artistik, baik dalam penggarapan cover album, penggunaan tipografi, pembuatan logo font The G.R.O.S.S, sampai pada sesi foto di lakukan secara guyub melalui lingkungan kreatif yang dimiliki oleh band ini. Kita bisa melihat nama-nama seperti Arkaan Hakim yang menggarap Artwork pada album ini, atau juga ada Adit Baiik yang mengerjakan album title font yang kuat terasa akan nuansa psychedelic dengan ciri khas gradisinya. Lalu ada juga Ryan Valdis sebagai art director dan Dimas ‘Sickbooys’ serta Alifgraphy pada divisi fotografi.
Keseluruhan, album ini jadi penanda bahwa gaung musik Rock tanah air, khususnya bagi kota ini jadi bukti kuat, terdengaar dalam eksplorasinya melahirkan musikalitas layak dengar dengan aransemen yang otentik ala The G.R.O.S.S. Terlebih, bagaimana perjalanan dari mereka yang memakan waktu panjang dalam menghadirkan album ini jadi pertanda, bahwa Palembang memiliki potensi akan liga musik yang lebih varian.
Artikel Oleh: Junior Zamrud