Di luncurkan pertama kalinya pada pertengahan 2021 lalu, momen yang mulai jadi kebiasaan ketika di minggu ke empat pada bulang Ramadan, Pasar Tengah Kota hadir menyatukan kancah sandang dengan beragam kreativitas yang bisa saling sinergis di dalam satu event tiap tahunnya. Dan tahun ini di mulai, tepatnya pada 14 sampai 21 April juga momen romantisme pertemuan teman lama juga teman baru, tumpah ruah dalam suasana silahturahmi dan juga aktivitas berbelanja.

Tepatnya, Pasar Tengah Kota 2023 jadi tahun ke tiga terselenggaranya menyatukan industri kreatif yang berbasis pada komunitas. Bertempat di Return Space & Coffeeshop yang ada di jalan Cipto Nomor 18 (dekat Kambang Kecil), mempertemukan beberapa brand lokal serta bermacam tenant-tenang yang juga ikut meramaikan acara ini. Ada Classica Handcraft, Even If, Are., Win Id Store, Comfos Leather Craft, The Studio Temptation, Sentimenstill,

Wheez, Flame of Hate , Americat Culture, Hehe PLM Id, dan yang terakhir ada Curiosity.

Selain bazaar kurasi, acara ini juga di meriahkan dengan berbagai pemanpilan dari disc jockey lokal di pelataran belakang (backyard) yang ikut meramaikan rangkaian kegiatan di Pasar Tengah Kota. Di hari ke tujuh, acara ini juga menampilkan pertunjukan musik dari Fourty Six Block, Poison Government Alliance, dan Svvara. Puncaknya, malam takbiran hari terakhir menampilkan B2B dari selektor, antara Ear To Ear dan Gazza, lalu penyelenggara juga berkolaborasi dengan Spektakel Klab yang mengorganisir pertunjukkan musik di lantai tiga dengan menampilkan Erased, Flux, Poison dan juga Crah.

Pengalaman datang ke Pasar Tengah Kota yang memang sudah berjalan sejak tiga tahun lalu jadi kebiasaan bagi perantau yang pulang ke kota dimana Ia tumbuh berkembang, dan berkunjung ke acara ini, jadi arena pertemuan silaturahmi tiap generasi. Melihat semua orang yang datang, hampir seluruh pengunjung memang sudah saling mengenal satu sama lain. Dari sini menyadarkan kita untuk meluangkan waktu dan saling terhubung sebagai komunitas sangatlah penting.

Energi yang datang juga dari kegembiraan teman-teman lama yang bertemu saat percakapan mengalir di antara sesama pelaku atau juga pengunjung di perhelatan ini yang berbasis pada komunitas. Melepaskan identitas formal, menikmati situasi dari kerumunan pertemanan yang sudah lama terjalin. Pasar Tengah Kota mampu mengalokasikan momen, menjadi nilai tukarnya sendiri, sebagaimana mendefinisikan keberadaan ‘Pasar’ yang ada di ‘Tengah Kota’.