Foto: Junior Zamrud

Meika Sambal: Selera Pedas

Meika Sambal: Selera Pedas​

PRICE

OPEN
Sun Mon
06 am — 10 pm

PRODUCT TYPE

Indonesian Foods

Facilities

VIP Room
Prayer Room

Contact

0821-8555-5547

Dari mana pun kita berasal, sambal jadi pelengkap hidangan yang selalu ada di atas meja makan. Rasanya ada yang kurang saat olahan cabai ini tidak hadir di antara lauk yang tersedia. Sambal memang bisa menjadikan santapan jadi lebih berselera, tergantung sejauh mana rasa pedas yang akan kita kejar, semua sesuai takaran sesanggupnya.

Sengaja jauh-jauh datang ke pulau Jawa atau juga sampai ke pulau Bali

Bentangan Nusantara ini juga punya banyak macam olahan sambal yang jadi karakter secara geografis beserta rangkain historisnya tersebar. Kemanapun kita menjajaki beragam kuliner nan khas, ada sambal menyertai. Ini yang menjadi motif bagi Meiji Ramadoni, owner dari Meika Sambal yang memang sangat mencintai kuliner Indonesia, khususnya santapan pedas. Pria asal Empat Lawang ini memberanikan diri bersama istrinya membangun bisnis FnB dan berfokus pada makanan berat dengan banyak olahan sambal.

Pria yang biasa disapa mas Mei ini awalnya sering mendatangi tempat-tempat kuliner favoritnya bersama istri, “sengaja jauh-jauh datang ke pulau Jawa atau juga sampai ke pulau Bali”. Sepulang dari pulau sebrang, mereka terpikir untuk coba mendirikan sendiri di Palembang. Singkatnya, mereka mengkonsepkan dan coba menghadirkan tempat makan Pecel Lele dengan berfokus pada sambal dadakan, artinya setiap pesanan yang ada barulah sambal dibuat.

Awalnya mencoba hal yang sedang viral di media sosial, soal sambal bakar. Tapi ternyata lidah orang Palembang belum terbiasa dengan sambal seperti ini

Hadir di tahun 2021, saat-saat pasca pandemi masih punya efeknya. Meika Sambal buka yang bertempat di dekat Kambang Iwak, tepatnya berada di jalan KH. Ahmad Dahlan No.71, Talang Semut. Mas Mei bercerita, “awalnya mencoba hal yang sedang viral di media sosial, soal sambal bakar. Tapi ternyata lidah orang Palembang belum terbiasa dengan sambal seperti ini”.

Akhirnya mengeksplorasi lebih jauh dan menghadirkan beragam olahan sambal lain untuk bisa dijadikan pilihan pelengkap menu utama. Varian sambal mentah, sambal pecak, sambal dabu-dabu, dan lain sebagainya. Total ada 10 macam sambal di tawarkan di tempat ini. Ternyata, dari sini banyak yang lebih berminat dengan sambal pecak dan sambal mentah, sampai hari ini. Sebagai strategi, Meika Sambal tertuju pada target pasar menengah kebawah dengan memberikan harga yang terjangkau namun tidak menurunkan kualitas pada hidangan. Dan berjalannya waktu hingga hari ini, setelah dua tahun Meika Sambal berjalan, perlahan juga menyediakan beragam sajian, seperti pindang atau juga ikan pepes dan bermacam menu lainnya yang bisa kita pesan.

Orang makan pedas pasti pesannya minum es, tapi itu menurut saya engga bikin cepet ngilangin pedas. Tapi makan pisang bikin pedas di mulut jadi cepet hilang”.

Lokasi yang memang berada di tengah kota, dimana dekat dengan daerah perkantoran dan juga destinasi hiburan, menjadikan Meika Sambal jadi destinasi pilihan warga Palembang di jam-jam prime time. Di waktu makan siang, tempat ini terlihat ramai pengunjung, penuh dan kadang bisa sampai menunggu antrian. Begitu juga di jam makan malam. Ini menandakan Meika Sambal telah menjadi pilihan warga lokal, dengan kelengkapan demografi yang telah mereka punya.

Atas dari semua itu, ada hal yang menarik ketika kita datang dan makan di tempat ini. Di mana kita bisa melihat banyaknya pisang yang bergelantungan di ikat pada tiang-tiang kayu penyanggah atap. Mas Mei cerita, “orang makan pedas pasti pesannya minum es, tapi itu menurut saya engga bikin cepet ngilangin pedas. Tapi makan pisang bikin pedas di mulut jadi cepet hilang. Jenis pisang ini adalah pisang putri, yang bisa kita konsumsi secara gratis.  

Artikel Oleh:  Junior Zamrud

Related Post

Contact us

    SOUTH SUMATERA LIFESTYLE AND CREATIVE MAGAZINE

    Contact Us!