Seputaran daerah Lemabang memang kita kenal sebagai pasar yang sudah pasti tersebar beraneka hidangan makanan yang bisa kita sabangi. Salah satunya tempat makan Sop yang satu ini. Bagi kami, rumah makan ini sudah lama jadi destinasi favorit untuk dijadikan pilihan makan siang karena porsinya yang banyak dan sudah pasti punya cita rasa yang luar biasa. Kami berusaha untuk tidak berlebihan dalam mengintepretasikan bagaiamana dahsyatnya sop khas Jakarta ini menggoyang lidah.

Sop H. Abdul Madjid Hasan hadir pertama kali di Palembang pada tahun 1990 dan berlokasi di tempat yang sama sampai hari ini, berada di jalan R. E. Martadinata No. 9, 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2. Di bawa langsung oleh bapak Abdul Madjid Hasan dari Jakarta saat merantau ke Palembang. Menu yang disajikan sejak awal buka sampai hari ini tidak ada perubahan. Resep ini memang jadi cita rasa keluarga sejak di Jakarta.

Berjalannya waktu, perlahan Sop khas Jakarta ini mulai dikenal oleh lidah warga Palembang sampai hari ini, 30 tahun kemudian. Walaupun kami juga berasumsi, masih banyak yang tidak tahu akan tempat makan Sop ini. Segmentasi pasar yang terkurasi sebagai loyalty customer adalah mereka yang punya rentang usia 30 hingga usia lanjut, mewakili para pekerja untuk mencari makan siang atau juga pilihan santap keluarga.

Sop dengan kualitas rasa yang dihadirkan di sini memiliki harga yang sepadan dengan apa yang kita dapatkan sesuai porsi yang tidak akan mengecewakan. Pilihan Sop daging kambing dan daging sapi beserta turunannya, seperti paru, babat dan juga kikil. Dijasikan dengan kuah susu atau kuah bening jadi selera masing-masing. Bagi siapapun yang datang kesini, rata-rata punya komentar yang sama akan kenikmatan Sop dengan kuah susunya yang benar-benar memanjakan lidah.

Walalupun bisa dikatakan pondok Sop H. Abdul Madjid Hasan terbilang kecil, namun jauh melampaui dari nama-nama besar yang juga menjual menu serupa. Tentu, resep turun-menurun ini tidak akan bisa kita samakan dengan tempat makan yang lain. Ada tangan yang berbeda yang jadi salah satu kunci utama Sop disini sangan diminati oleh pengunjungnya. Hal ini bisa kita lihat di saat jam makan siang yang selalu ramai. Kita harus mengantri tempat duduk untuk bisa makan di tempat, atau bisa dengan memilih take away sebagai pilihan.           

Kami merasakan, perjalanan yang panjang sampai hari ini dari pondok Sop H. Abdul Madjid Hasan adalah bagian dari aspek kisah yang kuat atas kerendahan hati dan kerja keras. Mengusahakan sajian yang tidak bisa kita bendung akan kenikmatannya. Dari melihat kendaran pada parkiran depan, yang sangat kaya hingga biasa-biasa saja, makan di sini dengan mudah menghilangkan strata sosial apapun yang dibawa. Melalui semangkuk Sop khas Jakarta yang sederhana, memberikan kerendahan hati untuk tetap bisa menikmatinya dalam keadaan seksama.