Foto: @terasdakwah / a slice of resistance
Genosida yang dilakuin oleh Israel nyatanya bikin dampak juga ke negara lain nih. Beberapa brand yang katanya jadi penyokong Israel kena imbas dari gerakan BDS atau Boikot, Divestasi, dan Sanksi. Gerakan boikot brand ini dilakuin sebagai salah satu bentuk support ke Gaza.
Tapi, apa iya gerakan boikot ini bisa ngaruh banget?
Ada beberapa brand raksasa yang ke-gep oleh netizen karena ngesupport Israel:
Brand-brand tersebut sempet ngalamin penurunan saham imbas dari gerakan boikot ini. CNBC Indonesia juga menuliskan, Meski Organisasi non-profit Amerika, Brookings Institution sempat bilang Israel gak bakal rugi kalo di boikot, tapi Bank Dunia mencatat loh kalo ekspor produk semikonduktor atau chip komputer khusus asal Israel, turun tajam dari 2014 sampe rugi 6 US Dolar atau sekitar Rp95,67 triliun.
Hal ini jadi momen menarik juga buat warga +62, kalo menurut Ahmad Fahrurrozi, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan pun bilang kalo gak ada salahnya beralih ninggalin produk mereka dan memilih menggunakan dalam negeri. Karena cara ini bisa ngebantu buat ngedongkrak produk UMKM dalam negeri.
Tujuan boikot ini sebenernya dilakuin buat menekan divestasi dan juga sanksi ke pemerintah Israel biar nurut sama hukum internasional dan menyudahi genosida ke Palestina.
Boikot juga bukan berarti mau nyerang pekerja atau pun pemilik perusahaannya, tapi lebih ke aksi korporasinya. Begitulah esensi boikot.
Artikel Oleh: Yudistira Wiranata