'Satu Tahun Lahirnya Jenama Lokal Lantai Tiga Pasar 16' jadi hari kebahagian bagi kita yang benar-benar menyaksikan langsung, bagaimana perjuangan dari beragam produk daganng yang diupayakan pada lantai tiga ini adalah cara membangun perekonomian dengan kacamata bisnis dan pendekatan kreativitas anak muda kota Palembang
Rasanya masih sangat lekat diingatan, ketika pertama kali Agam Pisan sebagai produk dagang yang punya fokusnya di industri kopi hadir untuk pertama kalinya di lantai tiga gedung Pasar 16. Bagi kita yang memang benar-benar mengikuti industri yang satu ini, tentu keberadaan Agam Pisan sempat hangat diperbincangkan. Apalagi, pemilihan tempat usaha yang bisa dikatakan tidak begitu umum dilakukan bagi banyak pebisnis di kota ini, membuka unit usaha yang rata-rata punya target pengunjung anak muda dengan segala gaya hidup fancy yang dipunya, diajak untuk bisa menikmati secangkir kopi di tengah pasar tradisional. Ya, di lantai tiga Pasar 16.
Ada nama yang menjadi dalang dari semua ini, ketika seoarang Burlian Muhazan yang sebelumnya memiliki tempat ngopi bernama History Coffee ini mengalami kebuntuan berbisnis, terlebih atas terpaan pandemi yang berlangsung menahun lamanya, menjadikan pria yang biasa di sapa mas Iyan ini, memaksa untuk merawat keresahan dan bisa mendapatkan jawaban pasti, akan masa depan bisnisnya di kemudian hari. Beragam pengalaman riset yang Ia tempuh sebagai bahan bakar baru, merencanakan tempat ngopi yang ‘iconic’ dan sejalan dengan apa yang jadi fokusnya selama ini di industri dan bisnis kopi, akan terus berjalan dengan cara yang apik. Iyan memberanikan diri mengadirkan tempat ngopi dengan caranya sendiri.
Hasil risetnya terdahulu, memberikan konklusi semacam membangun cara kerja pasar tradisional, seperti apa yang telah terjadi pada Pasar Santa yang ada di Jakarta Selatan sebagai proyeksinya, mengupayakan skema bisnis ini bisa berjalan bersama beberapa produk dagang lain. Walaupun memakan beberapa waktu, di mana keberadaan Agam Pisan masih berjalan dengan sendirinya di lantai tiga ini, perlahan beberapa pelaku bisnis lain mulai merespon apa yang tengah di wacanakan oleh Agam Pisan. Berselang dari itu, muncul nama Teh Aba yang bangkit dari tidur lamanya. Produk makanan dan minuman khas India ini dulunya pernah buka di bilangan Rivai, setelah sempat tutup selama kurang lebih empat tahun, untuk pertama kalinya Teh Aba hadir kembali di lantai tiga Pasar 16.
Sekembalinya produk ini bersamaan dengan kopi yang telah berjalan sebelumnya, lantai tiga Pasar 16 ini semakin digandrungi beragam demografi pengunjung. Rasanya benar-benar menakjubkan, bisa langsung beririsan dengan bermacam latar belakang setiap pengunjung di lantai tiga Pasar 16, yang mana biasanya kita hanya bisa bertemu dengan pengunjung yang homogen di satu lokasi bisnis FnB saat ini. Hal ini tidak berlaku di lantai tiga Pasar 16. Kita bisa bertemu, juga bercengkrama dengan siapa saja yang ingin menikmati sensasi nongkrong dan mengonsumsi makanan dan minuman di tempat ini. Kita bisa mendapati, topik-topik yang diperbincangkan di sini sangatlah unik dan menarik.
Sering kali, percakapan-percakapan yang terjadi di tempat ini bukanlah bersama orang-orang yang kita kenal. Ada banyak perbincangan antar pengunjung yang tidak saling kenal, memulai satu dua topik hingga jadi teman baru, bahkan meluas hingga relasi ke hal-hal positif. Lantai tiga Pasar 16 bisa dikatakan jadi lokalisasi yang mempertemukan beragam latar belakang ekonomi, sosial, budaya dan politik tertentu, melebur pada satu kesamaan, ingin menikmati apa yang tengah di sajikan oleh produk-produk yang ada di lantai tiga Pasar 16. Sadar atau tidak, tempat ini jadi ekosistem baru yang benar-benar diperhitungkan akan keberlangsungan di masa yang akan datang dan menjadi posisi tawar yang begitu penting unutk bisa membangun ekonomi kreatif berkelanjutan.
Pasca dari kedua produk dagang yang hadir kala itu, menjembatani pula akan hadirnya beragam ‘jenama’ lain membangun skema bisnis nan guyub mempengaruhi. Ada unit usaha lain seperti Genta yang punya beragam produks seperti donut, coffee, ice cream dan lainnya yang juga ikut meramaikan tempat ini. Atau juga hadirnya Chicken Steak dari Bandha Bandhu di lantai tiga Pasar 16 makin membuktikan, peluang bisnis ini dibangun dengan sebegitu menariknya itu akan dipahami oleh pengunjung yang memang haus akan kebaharuan yang menaungi.
Maka satu tahun pun berlalu sejak pertama kali tempat ini hanya sekedar jadi pojokan gelap, digubah dan ramainya pengunjung berbondong-bondong karena perkara jenama lokal lantai tiga Pasar 16, membuktikan akan inovasi dan perencanaan, serta cara menyampaikan akan konsep yang menarik, bisa dinikamti bagi siapapun yang memahaminya. Dari situ, perayaan ‘Satu Tahun Lahirnya Jenama Lokal Lantai Tiga Pasar 16’ ini patut kita rayakan bersama. Kebahagiaan ini juga harus bisa dinikmati oleh kita semua, para pelanggan yang ada. Perayaan yang berlangsung pada hari Kamis, 2 November 2023 ini dirancang, sekaligus menghadirkan tokoh-tokoh ternama kota ini. Diantaranya, acara ini juga di meriahkan oleh kehadiran dari om Helmy Yahya serta PJ Walikota Palembang, bapak Ratu Dewa.
Merayakan bersama jadi cara mensyukuri perjalanan satu tahun perjalanan yang terus menginspirasi banyak kalangan. Jenam-jenama lantai tiga Pasar 16 menyusun agenda perayaan ini dengan menghadirkan Barista Comptetition yang diikuti oleh 17 peserta asal Palembang, dan satu Barista yang berasal dari Lubukinggau. Kompetisi ini dinilai oleh empat juri, antara lain ada Didi Prasetio yang punya background sebagai profesional barista dan hotelier. Kemudian ada Kiki Syehan yang juga berprofesi seabgai profesional barista dan juga menjadi barista trainer. Lalu ada Ricky Zulman yang kesehariannya sebagai animator ini juga seorang coffee addict, serta juri terakhir ada Raukusuma, seoarang pekerja kreatif yang memang jadi coffee addict sejak dulu.
Kompetisi yang berlangsung sejak pukul satu siang ini berakhir hingga menjelang petang, yang mana pengumuman pemenangnya diselenggarakan setelah break maghrib. Kedatangan Helmy Yahya dan PJ Walikota, Ratu Dewa di sekitar pukul tujuh malam juga memberikan langsung piala bagi pemenang satu, dua dan tiga teruntuk Barista Competition. Acara juga dilanjutkan dengan kata sambutan dari bebagai pihak, serta ada talkshow dengan tema ‘Branding for UMKM’ yang di sampaikan langsung oleh Helmy Yahya. Perayaan hari jadi yang ke satu tahun ini ditutup dengan menampilkan musisi-musisi Palembang, ada Seirama Rujukan Dawai, The Sams dan Svvara yang ikut memeriahkan malam puncak acara yang berlokasi di Plaza Pasar 16.
Perayaan ini mencerminkan satu momentum, menghargai perjuangan yang baru saja dimulai. Satu tahun bisa jadi terasa panjang untuk dijalani, namun jadi ukuran yang baru jika kita bulatkan. Tentu, perhelatan ini jadi kisah yang bisa kita dokumentasikan, untuk memberitahu di masa depan, bahwa setiap usaha yang bisa kita rancang pun akan berwujud atas segala dukungan yang ada, bersama ‘jenama-jenama’ membangun ekonomi kreatif di lantai tiga Pasar 16.
Artikel Oleh: Junior Zamrud