Foto: Aldy Nugraha

Erazed Rilis Promo Single dan Merchandise bertajuk ‘Greedy’

Jadi bentuk promosi memperkenalkan diri, Erazed merilis single dan merchandise bertajuk ‘Greedy’. Mengusung Hardcore sebagai genre utamanya nan kental dengan pendekatan street art. Digawangi oleh muka-muka yang memang tengah progresif di latar belakangnya masing-masing. Beragam musik yang dimaikan oleh tiap personil menjadikan Erazed menyatukan lintas referensi hari ini.

Berisikan Hafiz pada vocal yang kembali hadir setelah lama tidak bermusik bersama band lamanya Stand For Attack. Posisi guitar disi oleh Imam yang punya segudang karya musik varian, Ia juga jadi guitarist untuk ManekinEgoismCritical Issues dan proyek terbarunya bernama Worst Enemy. Posisi bass dimainkan oleh Bowie yang juga bagian band PaperlineAlice Creek yang juga jadi ex-member dari Telenlokal. Lini terakhir gubah oleh Agil pada drum yang juga jadi penjaga tempo di Hold It Down, selain itu Ia juga mengisi posisi bassist pada Left.

Melihat bagaimana Erazed memperkenalkan dirinya dengan penggunaan antara warna, logotype, serta merchandise yang tengah mereka rilis ini jadi karakter hardcore ala Amerika yang memang jadi nenek moyangnya. Terlebih, penggunaan tagging handstyle dalam penulisan Erazed sebagai logotype yang jadi identitas mereka memang sangat menarik untuk dipandang, bahkan sampai pada produk dagang. Karakter ini yang jadi nilai lebih dan menjadikan Erazed sedang ramai di perbincangkan.

Untuk logotype ini sendiri digarap oleh Oner sebagai Street Artist asal Palembang yang memang tidak asing lagi karya seni jalanannya menghiasi dinding-dinding kota ini. Selain itu, pada cover dari promo single ‘Greedy’ ini menggunakan foto hasil jepretan dari Aldy Nugraha. Nama fotografer satu ini juga telah lama lalu lalang pada karya musik Palembang.

Pada lini merchandise yang tengah mereka lempar dengan format pre-order sebgagai strateginya melakukan subsidi silang demi melanjutkan proses recording. Erazed menggaet artworker ternama yang telah lama dikenal banyak penggiat seni grafis di Palembang. Artwork pada merchandise ‘Greedy’ digarap oleh Rikho Syachputra yang juga sejak dulu karyanya banyak digunakan oleh band maupun brand lokal.

Keseluruhan, Erazed mengemas nuansa American Hardcore era 90an yang melekat dari cara mereka menghitung ketukan, perpindahan dari tiap bagian-bagain tubuh musik dan aransemen yang melahirkan ‘Greedy’. Lagu ini direkam di Blacksheep Studio dan proses mixing berlangsung di Trauma Studio. Pada bagian cover juga layout digarap oleh Slowdeath. Dengan begitu, inilah cara bagi Erazed memperkenalkan musiknya sebagai ‘711 Hardcore’.

Artikel Oleh:  Junior Zamrud

Related Post

Contact us

    SOUTH SUMATERA LIFESTYLE AND CREATIVE MAGAZINE

    Contact Us!