Berlabuh Ke Masa Depan bersama Kopi 16 jadi kegiatan sebagai cara merajut tradisi, inovasi dan cita-cita yang mengangkat nilai sejarah akan kota Palembang. Acara juga dikedepankan dalam mendukung penuh perkembangan industri kreatif di Palembang, seiring dengan menampilkan musisi-musisi lokal, juga para pelaku kreatif lokal Palembang. Berlangsung selama dua hari, tepatnya pada tanggal 28 sampai 29 Juli lalu, acara ini dikemas dengan sesi diskusi sejarah abersama para budayawan, pemerhati arsitektur dan juga menampilkan para musisi dan seninman di Palembang.
Konsep yang memang telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Kopi 16 ini dengan sengaja diwacanakan demi bisa menginspirasi juga menggerakkan warga lokal untuk menghargai dan merawat warisan budaya juga sejarah Palembang sendiri. Dengan mengemas kegiatan kebudayaan dengan kreativitas, hal ini jadi cara dalam memperluas ruang gerak anak muda untuk bisa mengembangkan tiap karya-karyanya.
Kopi 16 mengajak kita untuk bisa saling kolaboratif antara banyknya seniman, budayawan dan para pelaku insan kreatif untuk bisa memajukan industri yang tengah berkembang pesat dan berpotensi yang luar biasa diantatara generasi anak muda hari ini. Untuk itu, dengan meningkatkan kesadaran secara personal jadi upaya dari Kopi 16 bisa meningkatkan preservasi cagar budaya dan sejarah dengan tempuhannya berkolaborasi dalam pengembangan industri kreatif yang mengedepankan inovasi sebagai daya pembaharuan. Hal ini sangat penting dalam memajukan kota ini.
Keseluruhan, selama dua hari acara ini dibalut dengan dengan dihadirkannya ruang diskusi, penampulan musik dan juga live painting. Hari pertama, dibuka pukul dua siang dengan menghadirkan obrolan santai mengenai ‘Palembang Hulu Melayu’ yang dijalankan dari teman-teman Sahabat Cagar Budaya, sebagai pembicaranya ada Robby Sunata dan Sri Wahyuni selau moderator. Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan menampilkan Andy Anandi yang membawakan lagu-lagu miliknya.
Hari kedua berlajut, kurang lebih pukul satu siang Kopi 16 mulai ramai dikunjungi banyak orang. Sesi ngobrol santai dimulai dengan menghadirkan Vebri Al Lintani selaku budayawan Palembang dan juga Dede Suryadi sebagia pemerhati arsitektur, di moderatori oleh Ihsan Kamil. Sesi bincang-bincang kali ini membahas tentang ‘Palembang Kota Tua’ yang menelusuri linimasa sejarah dan keberadaan Pasar 16 hingga hari ini. Sembari itu, acara ini juga diiringi oleh penampilan live painting oleh Adit Baiik dari teman-teman Painting Everythink.
Di penghujung acara, menghadirkan musisi lokal sebagai momen penutup rangkaian dua hari kegiatan di Kopi 16 ini. Menampilkan Siraru dan Ali Goik, acara ditutup tepat pukul enam sore yang menandakan berakhirnya perhelatan Berlabuh Ke Masa Depan sebagai tujuannya merajut tradisi, membangun inovasi dan mewujudkan cita-cita bersama Kopi 16.
Artikel Oleh: Junior Zamrud