Lini pakaian asal Palembang, Einfaltrue Culture baru saja merilis koleksi terbaru yang menampilkan kumpulan desain hasil dari arsipnya setelah dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang sebagai proses kreatif pembuatan. Di tahunnya yang ke-11, clothing line yang berdiri sejak tahun 2012 silam ini kembali memproduksi artikel terbaru pasca meredupnya pasar bisnis sandang efek dari covid-19 yang juga banyak menimpa UMKM lainnya, khususnya di Palembang.
Mengusung tema Graphic Archive ‘20/’23 sebagai koleksi teranyar dari Einfaltrue Culture, mengelaborasi desain yang diangkat dan selalu juga merupakan bagian dari bentuk idealisme sehingga bersifat bebas dan kontemporer. Di antaranya, kita bisa melihat bagaimana logo Finder yang dimiliki Mac dari perusahaan komputer Apple ini di rip off dengan sedemikian rupa hingga membentuk karakter yang iconic yang digunakan. Kemampuan desain yang menciptakan karya berkarater dalam budaya populer.
Koleksi ini merilis dua long sleeve dengan kaos berwarna hitam, satu long sleeve pada kaos putih, serta dua kaos short sleeve di kaos hitam dan satu kaos short sleeve berwarna putih. Keseluruhan rilisan terbarunya ini memiliki 7 koleksi dengan penamaan pada artikel-artikel, di antaranya Cult of Pain, Decadein, Computerizer, Confortnes dan terakhir Consistein. Keseluruhan dari artikel ini adalah kumpulan karya desain yang tertunda dan belom sempat di rilis pada produk pakaian dari Einfaltrue Culture sendiri.
Memadupadankan banyaknya elemen grafis dalam mengolaborasikan bentuk-bentuk dasar teknis pada desain, seperti menguatkan tipografi, memperhatikan tekstur dan juga mengolah digital artwork menjadi satu karya orisinal yang khas ala Einfaltrue Culture. Bagi kita yang tahu dan mengikuti bagaimana bisnis sandang ini hadir di Palembang sejak dulu, pasti akan begitu paham atas sentuhan desain dan grafis berkarakter yang bisa bersaing dengan brand-brand ternama asal pulau sebrang sekali pun.
Hal ini juga terlihat dari kualitas produksi yang memang diperhatikan lebih detail. Hasil maksimal dari bahan kaos sampai tinta sablon dan juga teknik produksi barang fashion yang jadi ukuran penting dari Einfaltrue Culture sampai bagaimana packaging yang dihadirkan membuktikan kedewasaan produk dagangnya hari ini. Tentu, mengedepankan kualitas adalah tujuan mutlak dan jadi standar keutamaan.
Koleksi Graphic Archive ‘20/’23 dari Einfaltrue Culture tidak diproduksi secara massal dan juga tidak untuk diproduksi ulang, sehingga karya sandang ini akan terbatas dan eksklusif sebagai penanda kembalinya pasca 2020 lalu. Mengedepankan konsistensi dalam menghadirkan produk berkualitas dari Palembang jadi tujuan dan menandakan bahwa kota ini memiliki juga memiliki karya terbaik dipasarnya. Untuk membuktikan itu, kunjungi laman Instagram-nya di @einflatruculture serta akun katalog di @ec_catalogue.
Artikel Oleh: Junior Zamrud