Foto: Aldy Nugraha

Warkop Wak Heng: Kearifan Lokal di Warung Kopi

Warkop Wak Heng: Sarapan Pagi di Warung Kopi

PRICE

OPEN
Sun Mon
7 am — 9 pm

SERVE

Palembang Traditional Foods

Contact

0821-8095-6707

Sehangat mungkin bagi sebagian orang, tidak bisa di pungkiri lagi kenikmatan secangkir kopi menemani pagi sembari mengisi perut dengan beragam pilihan menu sarapan yang bisa kita pilih. Secara konsep, warung kopi Wang Heng ini punya pembeda dengan obrolan berkafein dan laptop terbuka yang khas dari kebanyakan kedai kopi para milenial. Di sini, secangkir kopi robusta disajikan dengan sarapan pagi sebagai tujuan banyak pengunjung datang ke Warung Kopi Wak Heng sendiri. Bertempat di jalan Kenari 1 Nomor 511.

Selalu ramai setiap pagi, tempat ini sudah buka sedari awal, jam operasional dimulai dari setengah tujuh pagi dan baru tutup jam lima sorenya nanti. Apa lagi di penghujung minggu, Warkop ini jadi destinasi sarapan pagi bagi keluarga juga rekan dan kolega sejawat. Karena memang bisa jadi tempat bertemu untuk ngobrol santai, juga sebagai pilihan mengisi perut dengan porsi yang penuh disetiap hidangan.

Dari khasnya kota Palembang, tempat menyajikan menu seperti mie celor dengan kuah kaldu udang yang kental dan gurih ini juga berisikan toge, irisan daun bawang dan bawang goreng, juga potongan telur rebus. Banyak yang mengira, kata ‘celor’ berasal dari kata telor yang selalau ada dalam penyajian mie khas Palembang ini. Namun, celor senidiri punya arti ‘dicelupkan’ dalam bahasa Palembang.  

Selain itu, tersedia juga celimpungan yang jadi pilihan makanan khas Palembang. Bentuknya yang bulat dan berbahan dasar olahan ikan serta tepung sagu. Dalam penyajiannya, celimpungan ini punya kuah kuning yang khas dan juga di taburi dengan bawang goreng. Kuah kuning ini berbahan dasar santan yang dicampur bermacam rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, serai dan lain-lain.

Celimpungan sendiri berasal dari kata ‘cemplung’, proses memasukan adonan ikan ke dalam kuah kuning. Untuk satu porsinya, celimpungan disini berisikan empat potong yang punya ukuran cukup besar, terasa lembut tapi juga sedikit kenyal dan juga gurih hasil dari kuah yang disajikan. Ada sedikit rasa manis juga asin bercampur jadi satu rasa, dengan pelengkap bawang goreng yang ditaburi sebagai pelengkap rasa gurih. 

Ada satu menu yang jarang bisa kita temukan sebagai makanan di Palembang, dimana keragaman makanan khas Palembang sendiri punya latar belakang kebudayaan Tionghoa sebagai rangkaian sejarah cukup panjang. Menu ini bernama misoa (mie soa/sua). Secara tradisional, makanan berbahan dasar tepung terigu ini di tarik hingga berbentuk mie panjang yang berwarna putih. Secara sosio-historis, misoa melambangkan umur panjang, karena itu dulu disajikan sebagai hidangan istitmewa pada hari-hari perayaan.

Di Warung Kopi Wak Heng sendiri, misoa dengan kuah kaldu udang dihidangkan komplit berisikan olahan ayam yang sudah di bumbu, juga ada potong ayam bakso, telur kampung yang direbus setengah matang, pangsit ayam, irisan sawi, toge dan daun bawang serta taburan bawang goreng sebagai pelengkap rasa gurih. Porsinya yang banyak menjadikan komposisi yang pas untuk mengisi perut kita jadi sarapan pagi untuk memulai hari hingga siang nanti.

Ada banyak pilihan lain yang bisa kita pesan dari beberapa makanan tadi. Beragam menu lain seperti pempek, cakue, model ikan juga gandung dan tekwan, ada juga gado-gado, pindang ikan dan pindang tulang, tersedia juga martabak asin dengan kuah kari, mie ayam dan masih banyak lagi. Untuk melepas dahaga, banyaknya pilihan minuman seperti es kacang merah, kelapa muda dan bermacam minuman segar lainnya juga tersedia. Begitu lengkap sebagai sajian untuk sarapan pagi, namun juga bisa jadi destinasi makan siang dengan porsi yang sangat mengenyangkan.

Artikel Oleh:  Junior Zamrud

Related Post

Contact us

    SOUTH SUMATERA LIFESTYLE AND CREATIVE MAGAZINE

    Contact Us!